Apa itu MVP (Minimum Viable Product) dalam Startup?

Apa Itu MVP

Konsep Minimum Viable Product (MVP) ini akan sangat membantu anda terutama kalian yang baru akan memulai perjalanan startup anda. Bila dijelaskan dalam 1 kalimat singkat. MVP ini adalah product versi pertama yang akan anda rilis ke market.

Dalam artikel ini, kami akan mengenalkanmu dengan informasi terlengkap tentang minimum viable product (MVP), mulai dari :

  • Pengertian MVP
  • Kesalahpahaman konsep MVP di masyarakat
  • Karakter MVP yang harus diketahui pemilik startup
  • Manfaat dan tujuan MVP
  • Cara kerja MVP
  • Cara menguji MVP
  • Dan Target yang harus ditentukan agar MVP-mu berhasil.

Mari kita mulai pembahasannya dari poin pertama, apa itu bisnis MVP dalam startup?

Pengertian Minimum Viable Product (MVP)

Penjelasan mudahnya, Minimum Viable Product (MVP) adalah pengembangan awal pada sebuah produk baru, app, atau service startup yang diluncurkan untuk siap dipakai oleh pengguna pertama mereka (early user) dengan tujuan menerima masukan perbaikan dari target market. Gerakan MVP ini dimulai oleh Eric Ries penulis buku The Lean Startup

 

Kesalahpahaman Umum tentang MVP Dimata Banyak Orang

MVP ini tidak harus mirip dengan app mutakhir dengan fitur paling sempurna, kebanyakan klien kami pada awalnya sering salah paham mengenai MVP. Kebanyakan MVP bisa diselesaikan dengan harga yang relatif murah (Rp 300.000) bahkan bisa gratis bila kamu memiliki kemampuan programming (atau bahkan tidak perlu jago pemrograman web karena sudah banyak platform pembuatan website user-friendly seperti wordpress, wix, dll).

MVP ini bisa berubah menjadi sesuatu yang sangat berbeda dalam proses pengembangan aplikasi kalian, jadi tidak perlu takut untuk membuat product yang “jelek” atau tidak mewah selama MVP ini bisa membuktikan hipotesis atau membantu anda memahami market segment yang anda target. Saya berikan gambar saja supaya anda bisa memahami apa yang saya maksud.

Apa itu MVP (Minimum Viable Product) dalam Startup?

Apa inti dari gambar tersebut?

Intinya kita tidak perlu membuat app / product startup langsung sempurna, cukup fokus untuk memberikan kegunaan, nilai tambah, atau “value” untuk end user kamu dari hasil jejak pendapat atau masukan demand dan keinginan user untuk pengembangan produk menjadi lebih baik lagi dengan cara menambahkan fitur lainnya. Intinya, fokuslah pada masalah pengguna yang ingin kamu selesaikan dengan solusi yang ada pada produk milikmu.

Sebagai contoh, Gojek mungkin tidak perlu memikirkan go-food saat mereka membangun armada Go-Ride di awal ekspansi aplikasi mereka. Fitur tersebut bisa dihadirkan seiring waktu dan kebutuhan user di masa mendatang, tetapi sebagai startup kecil kita tidak bisa membagi resource kita ke banyak hal karena menyelesaikan masalah yang dibutuhkan banyak orang jauh lebih krusial dibandingkan hal lainnya.

Jadi, menurut kami, lebih baik berkembang dengan cara iteratif sesuai dengan motto dari perusahaan kami yaitu “Perfection through iteration”. Karena kita manusia pasti memiliki kesalahan, termasuk dalam hal membangun startup. Jadi, lebih baik kita cepat bertindak dan belajar dari kesalahan dibandingkan kebanyakan berpikir keras (overthinking) tetapi tidak melakukan aksi apapun untuk keberhasilan MVP startup milikmu.

 

3 Karakteristik Minimum Viable Product yang Harus Kamu Ketahui

Sebagai pendiri startup, kamu harus mengetahui karakteristik dasar dari minimum viable product agar tahu seperti apa strategi pengembangan produknya, apa karakter penting dari MVP (minimum viable product), penasaran bukan? Berikut ulasannya.

  • Minimum Viable Product Punya Daya Tarik Bernilai Dimata Pengguna

Karakteristik dari MVP adalah produknya yang masih belum sempurna karena fitur-fitur produk yang diberikan masih terbilang sederhana.Namun, dari kesederhanaan fitur ini, pengguna bisa menilai apakah produk startup tersebut punya peluang untuk menggaet ketertarikan mereka atau tidak, bila mereka tertarik, biasanya pengguna akan memberikan umpan balik kepada startup untuk mengembangkan produknya sesuai kebutuhan mereka.

  • Minimum Viable Product Punya Manfaat Jangka Panjang Berkelanjutan

Karakteristik kedua dari Minimum viable product adalah produknya punya peluang keberlanjutan sekalipun diluncurkan saat belum sempurna.Bisa dibilang,MVP menawarkan manfaat keberlanjutan untuk pengguna lho. Karena fiturnya akan terus dikembangkan secara berkala sehingga pengguna mendapatkan manfaat terbaik dari produk startup milikmu secara terus menerus.

  • Minimum Viable Product Memungkinkan Akselerasi Pengembangan Produk Startup Tumbuh Pesat dari feedback Pengguna

Karakteristik MVP ketiga ini bisa dibilang jadi sisi keunggulannya dimana startup bisa mendapatkan ide pengembangan produk dari feedback yang berasal dari pengguna. Karakteristik ini memungkinkan pendiri startup untuk membuat keputusan bisnis apakah harus melanjutkan pengembangan produk atau memberhentikannya. Menarik, bukan? Dalam pembahasan selanjutnya, kami akan menyajikan informasi tambahan mengenai manfaat dan tujuan minimum viable product (MVP) untuk lebih meyakinkanmu bahwa strategi ini cocok untuk startup yang sudah beroperasi atau baru saja kamu dirikan.

 

Manfaat & Tujuan Minimum Viable Product (MVP) dalam Startup

Setelah paham pengertian dan karakteristik minimum viable product, sekarang kita cari tahu yuk apa tujuan digunakannya minimum viable product dalam sebuah startup. Setidaknya, ada 4 alasan kenapa mvp cocok diterapkan untuk perusahaan rintisan. Penasaran? Berikut ulasan tentang beberapa manfaat membangun MVP.

  • Startup Bisa Meluncurkan Produk dengan Segera

Pertama, tujuan utama minimum viable product adalah mengakselerasi peluncuran produk sebuah startup agar segera bisa dihadirkan untuk pengguna awal secepat mungkin. Bisa diibaratkan mvp menyasar produk yang belum sempurna namun sangat bernilai. Kenapa bernilai? Baca ulasan poin lanjutannya ya agar dapat insight jawabannya.

  • MVP Membuat Alokasi Pengeluaran Jadi Lebih Hemat & Efisien

Ketiga, keunggulan minimum viable product bisa dikatakan sangan kompatibel atau cocok diterapkan oleh Startup. Kenapa demikian? Oke, realistis saja, tidak semua startup punya dana permodalan yang besar diawal operasi, maka dari itu, penggunaan MVP bisa mengemat dan mengefisienkan pengeluaran untuk pembuatan produk yang belum sempurna dengan bujet minimal untuk diuji coba langsung ke market.Bagian terbaiknya, kalau produkmu mendapatkan umpan balik (feedback) positif, kamu bisa memfokuskan pengembangan produk (product development) dengan fokus pada data dari masukan pengguna.

  • MVP Meminimalkan Risiko Kegagalan

Dalam bisnis mau itu skala umkm, korporat hingga startup, semua model bisnis tidak lepas dari yang namanya risiko gagal!Maka dari itu, minimum viable product bisa meminimalkan risiko gagal sebuah produk dengan fitur dasar yang diluncurkan ke pasar lewat A/B testing untuk mengumpulkan database perilaku dan harapan pengguna agar produk tersebut bisa terus dikembangkan sesuai kebutuhan (needs) pasar tertarget sampai produk berhasil disempurnakan.Dengan begitu, sebuah startup bisa membuat keputusan bisnis untuk terus melanjutkan pengembangan produk untuk pengguna atau membuangnya karena tidak dibutuhkan pasar.

  • Punya Value Menarik Dimata Investor untuk Pendanaan Produk Startup

Manfaat lainnya dari MVP terutama adalah sebagai strategi pembuatan prototype awal untuk menilai apakah sebuah produk layak dan dinilai punya prospek bagus untuk jangka panjang sehingga punya value lebih dimata investor untuk mendanai sebuah perusahaan rintisan.Begitulah kiranya tujuan utama lean startup menggunakan minimum viable product (mvp) yang perlu para pendiri startup ketahui agar produk perusahaan rintisannya bisa segera digunakan pengguna sungguhan.

 

Pentingnya Startup dalam Menerapkan Minimum Viable Product

Menurut data suervey di tahun 2019 dari Listlink.com, salah satu hal yang menyebabkan startup gagal adalah produk yang diluncurkan startup tidak dibutuhkan oleh konsumen. Faktor ini merupakan penyebab pertama gagalnya sebuah startup, berikut datanya.

Apa itu MVP (Minimum Viable Product) dalam Startup?

Dari grafik diatas, kita bisa mengidentifikasi masalah utamanya, yaitu ketiadaan market needs. Untuk itu pemilik startup bisa menerapkan minimum viable product (MVP) agar bisa melakukan market validation dengan cepat dan semurah mungkin untuk mendapatkan bukti riil apakah konsumen menyukai dan membutuhkan produk startup milikmu.

 

Bagaimana Cara Kerja MVP dalam Pengembangan Produk Startup?

Salah satu sifat unik yang terdapat pada startup adalah sifat “trial and error” dalam pengembangan produknya. Setiap startup melakukan penyempurnaan produknya dengan menggunakan konsep Minimum Viable Product (MVP). Bagaimana cara kerja MVP sebenarnya akan kami jelaskan melalui poin-poin berikut ini.

Pertama, startup akan melakukan eksperimen pembuatan produk sederhana langsung yang berasal dari ide atau hipotesis awal.

Kedua, kita akan mencari tahu apakah hipotesis atau ide produk versi sederhananya valid atau tidak valid dengan metode Build-Measure-Learn.

Penjelasan mudahnya, Build-Measure-Learn merupakan gabungan antara ide, kecepatan pembuatan produk, dan pengukuran efektifitas produk tersebut di pasaran dengan tujuan mengumpulkan data tanggapan perilaku konsumen terhadap produk yang telah diberikan.

Dari data ini, pemilik startup akan membuat keputusan bisnis terkait keberlanjutan produk tersebut, apakah pengembangannya akan diteruskan, diberhentikan, atau merubah strategi baru tanpa batasan pengulangan sebanyak apapun sampai menemukan produk yang tepat dan dibutuhkan market.

Ketiga, melakukan evaluasi MVP produk startup dengan mengukur ke-efektifannya dalam menjawab market needs, yaitu apakah produk yang telah diluncurkan memberikan value lebih kepada pengguna atau dari segi penetrasi jangkauan market baru seperti bagaimana konsumen baru menemukan produk mvp tersebut.

Terakhir, dikarenakan tidak semua produk MVP bisa menjawab kedua hipotesis pada poin ketiga diatas, maka, lebih baik startup memfokuskan pada poin Build-Measure-Learn untuk mendapatkan data valid yang berkelanjutan dari hasil beragam eksperimen pengembangan produk yang menuai banyak kegagalan sampai produk tersebut memiliki peluang besar diterima dan dibutuhkan konsumen.

 

2 Cara Menguji MVP Startup dengan Mudah

Mau produk startup milikmu laku keras di pasaran? Kalau begitu, kamu perlu menguji produk MVP startup milikmu agar bisa bersaing di market yang kompetitif, market aplikasi misalnya. Setidaknya, ada dua cara mudah untuk menguji mvp, tertarik ingin tahu caranya? Berikut ulasannya.

  • Minta Feedback dari Pengguna yang Menggunakan MVP Startup Milikmu

Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah meminta masukan atau feedback dari pengguna. Bagaimana cara mendapatkan feedback? Mudah kok, kamu bisa mewawancarai pengguna potensial MVP startup milikmu.Fokuskan pertanyaan pada impresi atau kesan pengguna saat menggunakan produk MVP-mu dan apakah ada saran membangun untuk penambahan fitur. Kalau tidak mau wawancara langsung, kamu bisa memanfaatkan fitur komentar atau masukan yang ada di halaman aplikasi di google playstore atau app store.Dengan melakukan pengumpulan data feedback, kamu bisa mendapatkan data yang dibutuhkan sebagai bahan pengembangan MVP-mu sampai produknya sempurna sesuai market needs.

  • Buat Landing Page dan Cek Jumlah Kunjungan Produk MVP-mu Lewat Google Analytics

Untuk pengujian kedua, kamu bisa membuat sebuah landing page berisi informasi penting terkait MVP startup milikmu. Data yang dikumpulkan adalah jumlah metrik kunjungan yang bisa kamu cek melalui tools google analytics.Kamu juga bisa membuat konten edukasi yang teroptimasi SEO agar jumlah kunjungan organiknya bisa meningkatkan keragaman karakteristik pengguna yang mengakses landing page milikmu, dari sini, kamu bisa mendapatkan data umur, lokasi, dan halaman konten apa saja yang paling sering dibuka dan diminati oleh pengguna.Kedua metode diatas sebenarnya bisa dikombinasikan, begitu kamu mendapatkan data calon pengguna potensial yang memiliki karakter yang sesuai dengan target market MVP startup milikmu, kamu bisa langsung menjadikannya sebagai pengguna potensial yang bisa kamu wawancara untuk membahas produk yang kamu luncurkan.Begitulah kira-kira cara mudah menguji MVP bisnis startup milikmu. Setelah ini, kami ingin mengajak kamu untuk mengenali target pencapaian apa saja yang harus ada pada sebuah produk startup saat menjalankan MVP.

 

Target Penting yang Harus Ditentukan Saat Menerapkan MVP untuk Startup Milikmu

Kenapa kamu harus menentukan target saat menerapkan minimum viable product?

Jawabannya, untuk memaksimalkan goals sebuah MVP, yaitu mendapatkan traction / sign-up yang tinggi yang menandakan market needs terpenuhi sekalipun produknya masih tahap awal (beta) dan masih sederhana namun kehadirannya ditunggu-tunggu oleh banyak pengguna.

Meskipun kita membuatnya dengan skala “minimum” atau sederhana tapi bukan berarti produknya dikemas dengan buruk, apa adanya, dan asal-asalan ya.

Usahakan produk yang diluncurkan, punya penampilan yang cukup baik, setelah itu fokuslah untuk mendapatkan return maksimal dengan usaha minimum. Bagaimana caranya? Mudah saja, kamu hanya tinggal menentukan target penting yang harus kamu capai, kira-kira seperti ini contoh mvp goals yang bisa kamu buat;

 

Cara Menentukan Target Apa yang Ingin Dicapai pada MVP Startup

Dalam eksperimen pembuatan MVP ini kita harus tahu apa yang ingin kita capai, contohnya bisa mulai dari pertanyaan mengenai hal seperti ini

  • Apa pain point target market ini?
  • Apakah solusi product saya ini bisa menyelesaikan masalah mereka?
  • Apa yang digunakan target user untuk menyelesaikan masalah ini sebelum menemukan product kita?

Dengan memberikan parameter kita bisa mempelajari banyak hal, layaknya seorang scientist yang melakukan eksperimen. Tujuan dari sebuah eksperimen itu ada 2, yaitu:

  • Untuk membuktikan apakah hipotesis yang saya buat ini salah atau benar
  • Mengamati hal unik apa yang terjadi diluar hipotesis tersebut

Jadi jangan sampai kamu membuat MVP tanpa tahu tujuan spesifik yang bisa dicapai. Bila sudah menentukan apa saja yang ingin kita capai maka anda siap untuk launch MVP anda ke dunia.

Apa itu Minimum Viable Product (MVP) dalam Startup?

MVP untuk Mendapatkan Revenue serta Market Validation

Jadi pada dasarnya, MVP itu adalah app minimum yang dapat memenuhi kebutuhan inti dari pengguna , dengan menggunakan MVP, kamu mendapat Market Validation (Revenue pertama) dan Feedback dari produk kamu yang belum sempurna ini.

Mengapa kamu perlu MVP?

  • Jelas karena resiko yang ditanggung terlalu besar jika langsung membuat produk yang lengkap tetapi ternyata produk itu tidak dibutuhkan market
  • Mungkin beberapa startup tidak mempunyai pendanaan yang cukup besar untuk membuat aplikasi yang langsung sempurna
  • Aplikasi juga tidak bisa langsung sempurna dari awal kalian bisa menyempurnakannya secara bertahap dengan kritik dan saran dari pengguna
  • Pembuatan MVP pun menghabiskan waktu yang jauh lebih cepat daripada aplikasi sungguhan, ada kalanya dimana kalian perlu untuk segera meluncurkan produk kalian

Sebuah produk tidak bisa langsung dibuat dengan sempurna, apa yang kita anggap sempurna tidak selalu dianggap orang lain sempurna. Jadi feedback dari para pengguna sangatlah penting untuk mendukung perkembangan produk.

Kami ORDO sebagai software consultant firm bisa membantu kalian untuk menyempurnakan ide atau memberi saran dalam pengembangan startup kalian. Kami juga menyediakan jasa pembuatan MVP bagi kalian yang masih solo founder dan memiliki ide yang mau di konfirmasi ke dunia. Untuk jasa konsultasi tentunya GRATIS, jadi jangan ragu untuk kontak kami melalui whatsapp bila anda memiliki pertanyaan seputar MVP!

Kunjungi website utama kami di ordoapps.com dan kita juga ada artikel bagi kamu para founder yang bingung langkah awal apa yang harus diambil saat masuk dunia startup, ini artikelnya Langkah Awal Membuat Startup di Tahun 2021

Follow IG Ordo Disini

Ada tombol di pojok kanan bawah untuk menghubungi kami lho.

Kami didirikan pada October 2020, selama ini sudah membantu 75 startup launch product mereka.

Beberapa diantara startup yang kami bantu sudah launch dan mendapatkan investasi.

ORDO tidak hanya membantu founder dalam memberikan pelayanan pembuatan aplikasi saja.

Tetapi juga Konsultasi IT & Bisnis dari founder bagi yang tertarik.

Ada Pertanyaan?

Need Help? Chat with us