Langkah Awal Membuat Startup di Tahun 2021

10 Langkah Awal Membuat Startup di Tahun 2021

Kepopuleran perusahaan rintisan di silicon valley seperti Apple, Google, dan startup sukses di Indonesia seperti Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan lainnya telah menginspirasi kelahiran startup baru di berbagai negara termasuk di Indonesia. Kalau kamu ingin membuat startup tapi tidak tahu cara memulai nya silahkan dibaca hingga tuntas langkah awal membuat startup ini.

10 Fundamental Dasar untuk Membangun Startup untuk Pemula

Semua yang kamu butuhkan untuk membuat startup yang sukses telah kami rangkum ke dalam listicle 10 cara membuat startup, harapannya, setelah membaca artikel ini, kamu jadi tahu harus mulai dari mana dan kapan kamu bisa melakukan launching produk, rekrut tim, atau bahkan melakukan scale-up usaha startup milikimu.Kita mengambil pelajaran ini dari organisasi yang bernama Y Combinator. Yuk edukasi diri agar bisa mendirikan startup pertamamu sesegera mungkin lewat panduan berikut ini; 

1. Carilah Masalah Yang Dihadapi Market dan Rubah Jadi Ide Bisnis Startup

Hanya startup yang bisa menjawab kebutuhan pasarlah yang pada akhirnya bisa bertahan, produk atau layanannya akan terus dibutuhkan dan digunakan. Maka dari itu, kamu selaku founder, harus tahu masalah apa yang ingin dan kamu peduli untuk tangani. Sebagai gambaran, startup gojek mengakomodasi problem moda transportasi umum; gojek dan gocar yang dibutuhkan oleh market.   

Kala itu, di tahun 2010 – 2014, masyarakat kesulitan untuk mobilisasi, ongkos ojek pangkalan dan taksi harganya mahal serta tidak ada nominal estimasi harga transportasinya. Begitu sampai di lokasi tujuan, harganya terkadang kurang fair karena tidak sesuai dengan jarak tempuhnya. Melihat problem ini, gojek mengambil peluang tersebut, dan seperti yang kamu tahu, perusahaan rintisan ini sukses dengan layanan transportasi online-nya mulai dari gojek, gocar, dan layanan baru lainnya.  

So, punya problem yang ingin kamu selesaikan adalah hal penting karena dari situ kamu bisa mendapatkan ide untuk bisnis perusahaan rintisan. Perlu diingat disini bahwa kamu sebaiknya masuk ke industri dimana kamu familiar atau memiliki kepedulian untuk menyelesaikan problem tersebut.

2.  Membedah Solusi dan Ide dari Startup

Maksudnya membedah disini apa ? Maksudnya kamu harus mencari teman untuk “Brainstorming” ide startup kalian dengan teman-teman atau yang lebih baik calon co-founder kalian. Sebaliknya dengan mindset orang dimana ide itu harus dijaga dan dirahasiakan. Karena market tidak pernah sesuai dengan ekspektasimu (saya mengalaminya sendiri). 

Buatlah hipotesis kenapa startup mu ini akan bekerja dan bila ada chance untuk gagal, dimana chance gagal itu akan datang. Informasi apa yang kamu perlukan dari target market kamu. Semakin dalam anda membedah , semakin anda bisa mengantisipasi kegagalan. 

Ingat bagian yang terpenting adalah kita harus jujur terhadap diri kita sendiri, kita sering menipu diri kita sendiri sampai langkah yang jelas salah kadang tidak terlihat. Harus berhati-hati dengan ini, karena market tidak peduli dengan pendapat kita. Market hanya peduli dengan apakah productmu bisa solve problem mereka.

3. Jalankan Ide Bisnis Perusahaan Startup Secara Langsung

Step selanjutnya, kamu harus mengimplementasikan ide bisnis perusahaan rintisanmu. Mungkin awalnya kamu ragu apakah ide yang kamu ajukan bisa berhasil, profitable, dan dibutuhkan market, tapi kalau idenya nggak dijalankan, ya nggak akan tahu hasilnya work atau nggak, bukan?

Maka dari itu, kamu harus eksekusi ide tersebut. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan data dari hasil mengeksekusi ide tersebut mulai dari feedback pengguna, berapa banyak penetrasi akuisisi market di awal peluncuran produk atau layanan, dan data penting lainnya yang bisa kamu gunakan untuk mengevaluasi ide bisnis tersebut. 

Setelah itu, barulah kamu bisa menganalisis dan membuat keputusan bisnis akan melanjutkan ide tersebut atau menghentikannya. Yuk wujudkan mimpi bisnis startupmu dengan memberanikan diri mengeksekusi ide awalmu. 

Hal yang terpenting adalah belajar dari kesalahan, dimana 90% dari keputusan kita akan salah. Kita hanya bisa belajar dari kesalahan yang kita buat, dan mempelajari supaya tidak terulang di masa depan.

4. Belum ada kantor? Tidak masalah! Jangan buang biaya terhadap hal yang tidak penting.

Fokuskan uang dan semua resource kamu mulai dari uang, waktu, tenaga, dan pikiran untuk eksekusi langkah selanjutnya dan berpikir. Biaya biaya yang nampak keren tidak perlu diurus dulu. Bahkan pelegalan badan hukum. Itu semua bisa diurus nanti setelah bisnis modelmu terbukti. 

Kesimpulannya kamu harus bisa hemat uangmu sehemat mungkin, walau kamu punya banyak uang untuk di spare. Saran kita tetap berlaku dimana kalian para founder harus menghemat uang di early stage startup. Fokus untuk membuktikan bahwa demand untuk produk dari startup mu ini ada

5. Bangun Tim yang Solid dan Kompak. Kalau Solo kamu harus siap belajar semuanya.

Meyakinkan teman mu untuk join ke startup yang kamu akan dirikan akan menjadi langkah kemenangan kecil, karena setidaknya ada yang percaya dengan idemu, tapi kamu harus kritis disini. Dimana kamu harus bisa membedakan antara mereka yang join karena percaya dengan visimu atau karena hanya kasihan dengan anda. Jadi sekali lagi jujur terhadap diri sendiri ini penting.

Bila mereka nampak tak semangat kerja atau kerja sekeras dirimu, itu mungkin menjadi pertanda bahwa mereka tidak commit sepenuhnya layaknya dirimu. Itu akan menjadi pertanda buruk. 

6. Buang Konsep Bisnis Plan yang Panjang

Daripada membuang waktu untuk membuat business plan selama 1 bulan, lebih baik membuat plan sederhana 3 hari dan mengeksekusikannya, belajar dari itu. Dengan metodologi seperti itu kamu akan lebih cepat mendapat feedback dari tindakan mu, mengapa ?

Saat membuat bisnis plan kamu tidak berinteraksi dengan market / calon user. Dimana mereka yang akan menentukan apakah kamu akan berhasil atau tidak. Jadi kebanyakan orang juga gagal karena terlalu lama menyempurnakan plan yang dia miliki. 

Membuat plan juga tidak perlu sempurna, yang terpenting kita harus bisa belajar beradaptasi dengan problem dari market yang kamu solve. Bila langkah langkah ini sudah kamu penuhi barulah kamu bisa membuat prototype untuk aplikasimu.

7. Tentukan Target Market Awal

Kamu tentunya sudah harus tahu kan target market startup mu ? 

Saya beri tipsnya, kamu harus mentarget market yang niche dan kecil dulu, lalu ekspansi dari sana. Pemikiran ini juga saya amati dari AirBnb, Uber, Go-Jek (yang Go-Ride), dan banyak startup lainnya yang berhasil sukses menerapkan cara yang sama. Ini juga dibahas di buku yang berjudul “Zero to One” oleh Peter Thiel salah satu Founder dari PayPal.

Semakin niche semakin bagus karena competitor kalian tidak akan seberat di sektor yang sudah sangat umum. 

Kita juga sebaiknya memiliki pandangan yang bagus tentang market / user yang akan kamu masuki. Sebaiknya kita jangan langsung membuat aplikasi yang jadi, ada baiknya kamu membuat test kecil kecilan yang namanya MVP

Intinya dengan MVP tujuanmu ini bukan langsung sukses membuat aplikasinya, tetapi kamu fokus untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari market yang akan kamu masuki. Jadi biayanya bisa sangat kecil. Tujuan MVP ini untuk mendapatkan revenue pertamamu. Kita sudah pernah mengulas apa itu MVP disini. 

Ini sangat penting sebagai langkah awal membuat startup, karena disinilah kamu akan mempelajari pola pikir market secara nyata bukan hipotesis lagi.

8. Bila Tahap MVP berhasil langkah selanjutnya akan terlihat sendiri

Kamu akan sadar bila Tahap MVP mu ini berhasil, saya sarankan untuk membaca artikel kita diatas yang membahas tentang MVP tadi. Yang jelas bila tahap MVP berhasil kamu akan sadar bahwa ada kesempatan di segmen market yang kamu kejar ini. Selanjutnya kamu harus fokus untuk membesarkan kemampuanmu untuk melayani mereka. 

9. Tips Untuk Mendapat Investasi

Untuk Founder yang pertama kali mendirikan startup (kurang berpengalaman), kamu tidak perlu fokus untuk mencari investor. Fokus untuk membuat product mu lebih baik. Menurut saya tahap bakar uang besar besaran buat startup ini kalau kamu sudah masuk tahap yang fokus expansi. 

Bagi kamu yang masih revenue Rp 0 (rupiah) alias masih belum berhasil. Mending jangan fokus untuk mencari pendanaan karena ini akan menjadi cara yang salah. Kembali ke point kita sebelumnya tadi dimana kita harus memfokuskan seluruh energi kita terhadap productnya bukan mencari investor. Bila kamu masih menggangap investasi ini penting sebagai langkah awal membuat startup, kamu berarti masih kurang paham gunanya MVP.

Kalau anda sudah merasa qualified untuk mendapatkan investor, atau hanya ingin tahu caranya. Bisa membaca artikel kami Tips Mendapatkan Investor untuk Startup

10. Product Market Fit

Ya, bila kamu sudah mencapai tahap ini selamat. Fenomena ini bisa dianggap menakutkan dan membahagiakan, kenapa ?

Di satu sisi kamu senang karena user berdatangan ke aplikasi / webapp mu setiap hari dan menggunakan jasamu, revenue berkembang dengan sangat cepat dan terlihat bila kamu adalah startup paling Hot di Indonesia.

Di sisi lainnya, aplikasimu & servernya sering crash karena user terlalu banyak masuk, dan segala sesuatu membutuhkan scaling yang sangat cepat. Disini peran programmer yang hebat atau CTO akan menjadi penentu apakah startup anda bisa menghandle kesuksesan ini atau tidak.

Bila anda sudah memasuki tahap ini, selamat. Tidak lama lagi investor maupun VC terkenal akan menghubungimu. Mereka ini memang punya mata yang tajam untuk mencium startup mana yang sukses dan lagi booming, maka dari itu saya menyarankan kalau anda tidak terlalu perlu fokus ke mencari investor tetapi fokus ke user / customer anda

Itu Dia Beberapa Tips Langkah Awal Membuat Startup

Kalau kamu sudah mencoba 10 cara membuat startup yang telah kami tulis di artikel ini, kita tidak menjamin kalau kamu akan sukses langsung karena memang membangun startup ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan. 

Kalau kamu memiliki masalah atau ingin bicara dan saran tentang startup kalian bisa tanya langsung ke kami. Lewat tombol hijau di bawah ini. Saya akan menjawab pertanyaan anda kok.

ORDO melayani pembuatan MVP dan Aplikasi untuk para founder yang baru memasuki di dunia startup dan tidak memiliki Co-Founder yang bisa programming atau CTO.

Kunjungi Website kami ordoapps.com atau artikel lain kami untuk mempelajari dunia startup ini lebih lanjut. Panggil Kami kapan saja untuk sesi konsultasi mengenai ide startup kalian.

Follow IG Ordo Disini

ORDO COLOUR - RGB

Kami didirikan pada October 2020, selama ini sudah membantu 75 startup launch product mereka.

Beberapa diantara startup yang kami bantu sudah launch dan mendapatkan investasi.

ORDO tidak hanya membantu founder dalam memberikan pelayanan pembuatan aplikasi saja.

Tetapi juga Konsultasi IT & Bisnis dari founder bagi yang tertarik.

Ada Pertanyaan?

Need Help? Chat with us