Konsep Minimum Viable Product (MVP) ini akan sangat membantu anda terutama kalian yang baru akan memulai perjalanan startup anda. Bila dijelaskan dalam 1 kalimat singkat. MVP ini adalah product versi pertama yang akan anda rilis ke market.
Dalam artikel ini, kami akan mengenalkanmu dengan informasi terlengkap tentang minimum viable product (MVP), mulai dari :
Mari kita mulai pembahasannya dari poin pertama, apa itu bisnis MVP dalam startup?
Penjelasan mudahnya, Minimum Viable Product (MVP) adalah pengembangan awal pada sebuah produk baru, app, atau service startup yang diluncurkan untuk siap dipakai oleh pengguna pertama mereka (early user) dengan tujuan menerima masukan perbaikan dari target market. Gerakan MVP ini dimulai oleh Eric Ries penulis buku “The Lean Startup“
MVP ini tidak harus mirip dengan app mutakhir dengan fitur paling sempurna, kebanyakan klien kami pada awalnya sering salah paham mengenai MVP. Kebanyakan MVP bisa diselesaikan dengan harga yang relatif murah (Rp 300.000) bahkan bisa gratis bila kamu memiliki kemampuan programming (atau bahkan tidak perlu jago pemrograman web karena sudah banyak platform pembuatan website user-friendly seperti wordpress, wix, dll).
MVP ini bisa berubah menjadi sesuatu yang sangat berbeda dalam proses pengembangan aplikasi kalian, jadi tidak perlu takut untuk membuat product yang “jelek” atau tidak mewah selama MVP ini bisa membuktikan hipotesis atau membantu anda memahami market segment yang anda target. Saya berikan gambar saja supaya anda bisa memahami apa yang saya maksud.
Apa inti dari gambar tersebut?
Intinya kita tidak perlu membuat app / product startup langsung sempurna, cukup fokus untuk memberikan kegunaan, nilai tambah, atau “value” untuk end user kamu dari hasil jejak pendapat atau masukan demand dan keinginan user untuk pengembangan produk menjadi lebih baik lagi dengan cara menambahkan fitur lainnya. Intinya, fokuslah pada masalah pengguna yang ingin kamu selesaikan dengan solusi yang ada pada produk milikmu.
Sebagai contoh, Gojek mungkin tidak perlu memikirkan go-food saat mereka membangun armada Go-Ride di awal ekspansi aplikasi mereka. Fitur tersebut bisa dihadirkan seiring waktu dan kebutuhan user di masa mendatang, tetapi sebagai startup kecil kita tidak bisa membagi resource kita ke banyak hal karena menyelesaikan masalah yang dibutuhkan banyak orang jauh lebih krusial dibandingkan hal lainnya.
Jadi, menurut kami, lebih baik berkembang dengan cara iteratif sesuai dengan motto dari perusahaan kami yaitu “Perfection through iteration”. Karena kita manusia pasti memiliki kesalahan, termasuk dalam hal membangun startup. Jadi, lebih baik kita cepat bertindak dan belajar dari kesalahan dibandingkan kebanyakan berpikir keras (overthinking) tetapi tidak melakukan aksi apapun untuk keberhasilan MVP startup milikmu.
Sebagai pendiri startup, kamu harus mengetahui karakteristik dasar dari minimum viable product agar tahu seperti apa strategi pengembangan produknya, apa karakter penting dari MVP (minimum viable product), penasaran bukan? Berikut ulasannya.
Karakteristik dari MVP adalah produknya yang masih belum sempurna karena fitur-fitur produk yang diberikan masih terbilang sederhana.Namun, dari kesederhanaan fitur ini, pengguna bisa menilai apakah produk startup tersebut punya peluang untuk menggaet ketertarikan mereka atau tidak, bila mereka tertarik, biasanya pengguna akan memberikan umpan balik kepada startup untuk mengembangkan produknya sesuai kebutuhan mereka.
Karakteristik kedua dari Minimum viable product adalah produknya punya peluang keberlanjutan sekalipun diluncurkan saat belum sempurna.Bisa dibilang,MVP menawarkan manfaat keberlanjutan untuk pengguna lho. Karena fiturnya akan terus dikembangkan secara berkala sehingga pengguna mendapatkan manfaat terbaik dari produk startup milikmu secara terus menerus.
Karakteristik MVP ketiga ini bisa dibilang jadi sisi keunggulannya dimana startup bisa mendapatkan ide pengembangan produk dari feedback yang berasal dari pengguna. Karakteristik ini memungkinkan pendiri startup untuk membuat keputusan bisnis apakah harus melanjutkan pengembangan produk atau memberhentikannya. Menarik, bukan? Dalam pembahasan selanjutnya, kami akan menyajikan informasi tambahan mengenai manfaat dan tujuan minimum viable product (MVP) untuk lebih meyakinkanmu bahwa strategi ini cocok untuk startup yang sudah beroperasi atau baru saja kamu dirikan.
Setelah paham pengertian dan karakteristik minimum viable product, sekarang kita cari tahu yuk apa tujuan digunakannya minimum viable product dalam sebuah startup. Setidaknya, ada 4 alasan kenapa mvp cocok diterapkan untuk perusahaan rintisan. Penasaran? Berikut ulasan tentang beberapa manfaat membangun MVP.
Pertama, tujuan utama minimum viable product adalah mengakselerasi peluncuran produk sebuah startup agar segera bisa dihadirkan untuk pengguna awal secepat mungkin. Bisa diibaratkan mvp menyasar produk yang belum sempurna namun sangat bernilai. Kenapa bernilai? Baca ulasan poin lanjutannya ya agar dapat insight jawabannya.
Ketiga, keunggulan minimum viable product bisa dikatakan sangan kompatibel atau cocok diterapkan oleh Startup. Kenapa demikian? Oke, realistis saja, tidak semua startup punya dana permodalan yang besar diawal operasi, maka dari itu, penggunaan MVP bisa mengemat dan mengefisienkan pengeluaran untuk pembuatan produk yang belum sempurna dengan bujet minimal untuk diuji coba langsung ke market.Bagian terbaiknya, kalau produkmu mendapatkan umpan balik (feedback) positif, kamu bisa memfokuskan pengembangan produk (product development) dengan fokus pada data dari masukan pengguna.
Dalam bisnis mau itu skala umkm, korporat hingga startup, semua model bisnis tidak lepas dari yang namanya risiko gagal!Maka dari itu, minimum viable product bisa meminimalkan risiko gagal sebuah produk dengan fitur dasar yang diluncurkan ke pasar lewat A/B testing untuk mengumpulkan database perilaku dan harapan pengguna agar produk tersebut bisa terus dikembangkan sesuai kebutuhan (needs) pasar tertarget sampai produk berhasil disempurnakan.Dengan begitu, sebuah startup bisa membuat keputusan bisnis untuk terus melanjutkan pengembangan produk untuk pengguna atau membuangnya karena tidak dibutuhkan pasar.
Manfaat lainnya dari MVP terutama adalah sebagai strategi pembuatan prototype awal untuk menilai apakah sebuah produk layak dan dinilai punya prospek bagus untuk jangka panjang sehingga punya value lebih dimata investor untuk mendanai sebuah perusahaan rintisan.Begitulah kiranya tujuan utama lean startup menggunakan minimum viable product (mvp) yang perlu para pendiri startup ketahui agar produk perusahaan rintisannya bisa segera digunakan pengguna sungguhan.
Menurut data suervey di tahun 2019 dari Listlink.com, salah satu hal yang menyebabkan startup gagal adalah produk yang diluncurkan startup tidak dibutuhkan oleh konsumen. Faktor ini merupakan penyebab pertama gagalnya sebuah startup, berikut datanya.
Dari grafik diatas, kita bisa mengidentifikasi masalah utamanya, yaitu ketiadaan market needs. Untuk itu pemilik startup bisa menerapkan minimum viable product (MVP) agar bisa melakukan market validation dengan cepat dan semurah mungkin untuk mendapatkan bukti riil apakah konsumen menyukai dan membutuhkan produk startup milikmu.
Salah satu sifat unik yang terdapat pada startup adalah sifat “trial and error” dalam pengembangan produknya. Setiap startup melakukan penyempurnaan produknya dengan menggunakan konsep Minimum Viable Product (MVP). Bagaimana cara kerja MVP sebenarnya akan kami jelaskan melalui poin-poin berikut ini.
Pertama, startup akan melakukan eksperimen pembuatan produk sederhana langsung yang berasal dari ide atau hipotesis awal.
Kedua, kita akan mencari tahu apakah hipotesis atau ide produk versi sederhananya valid atau tidak valid dengan metode Build-Measure-Learn.
Penjelasan mudahnya, Build-Measure-Learn merupakan gabungan antara ide, kecepatan pembuatan produk, dan pengukuran efektifitas produk tersebut di pasaran dengan tujuan mengumpulkan data tanggapan perilaku konsumen terhadap produk yang telah diberikan.
Dari data ini, pemilik startup akan membuat keputusan bisnis terkait keberlanjutan produk tersebut, apakah pengembangannya akan diteruskan, diberhentikan, atau merubah strategi baru tanpa batasan pengulangan sebanyak apapun sampai menemukan produk yang tepat dan dibutuhkan market.
Ketiga, melakukan evaluasi MVP produk startup dengan mengukur ke-efektifannya dalam menjawab market needs, yaitu apakah produk yang telah diluncurkan memberikan value lebih kepada pengguna atau dari segi penetrasi jangkauan market baru seperti bagaimana konsumen baru menemukan produk mvp tersebut.
Terakhir, dikarenakan tidak semua produk MVP bisa menjawab kedua hipotesis pada poin ketiga diatas, maka, lebih baik startup memfokuskan pada poin Build-Measure-Learn untuk mendapatkan data valid yang berkelanjutan dari hasil beragam eksperimen pengembangan produk yang menuai banyak kegagalan sampai produk tersebut memiliki peluang besar diterima dan dibutuhkan konsumen.
Mau produk startup milikmu laku keras di pasaran? Kalau begitu, kamu perlu menguji produk MVP startup milikmu agar bisa bersaing di market yang kompetitif, market aplikasi misalnya. Setidaknya, ada dua cara mudah untuk menguji mvp, tertarik ingin tahu caranya? Berikut ulasannya.
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah meminta masukan atau feedback dari pengguna. Bagaimana cara mendapatkan feedback? Mudah kok, kamu bisa mewawancarai pengguna potensial MVP startup milikmu.Fokuskan pertanyaan pada impresi atau kesan pengguna saat menggunakan produk MVP-mu dan apakah ada saran membangun untuk penambahan fitur. Kalau tidak mau wawancara langsung, kamu bisa memanfaatkan fitur komentar atau masukan yang ada di halaman aplikasi di google playstore atau app store.Dengan melakukan pengumpulan data feedback, kamu bisa mendapatkan data yang dibutuhkan sebagai bahan pengembangan MVP-mu sampai produknya sempurna sesuai market needs.
Untuk pengujian kedua, kamu bisa membuat sebuah landing page berisi informasi penting terkait MVP startup milikmu. Data yang dikumpulkan adalah jumlah metrik kunjungan yang bisa kamu cek melalui tools google analytics.Kamu juga bisa membuat konten edukasi yang teroptimasi SEO agar jumlah kunjungan organiknya bisa meningkatkan keragaman karakteristik pengguna yang mengakses landing page milikmu, dari sini, kamu bisa mendapatkan data umur, lokasi, dan halaman konten apa saja yang paling sering dibuka dan diminati oleh pengguna.Kedua metode diatas sebenarnya bisa dikombinasikan, begitu kamu mendapatkan data calon pengguna potensial yang memiliki karakter yang sesuai dengan target market MVP startup milikmu, kamu bisa langsung menjadikannya sebagai pengguna potensial yang bisa kamu wawancara untuk membahas produk yang kamu luncurkan.Begitulah kira-kira cara mudah menguji MVP bisnis startup milikmu. Setelah ini, kami ingin mengajak kamu untuk mengenali target pencapaian apa saja yang harus ada pada sebuah produk startup saat menjalankan MVP.
Kenapa kamu harus menentukan target saat menerapkan minimum viable product?
Jawabannya, untuk memaksimalkan goals sebuah MVP, yaitu mendapatkan traction / sign-up yang tinggi yang menandakan market needs terpenuhi sekalipun produknya masih tahap awal (beta) dan masih sederhana namun kehadirannya ditunggu-tunggu oleh banyak pengguna.
Meskipun kita membuatnya dengan skala “minimum” atau sederhana tapi bukan berarti produknya dikemas dengan buruk, apa adanya, dan asal-asalan ya.
Usahakan produk yang diluncurkan, punya penampilan yang cukup baik, setelah itu fokuslah untuk mendapatkan return maksimal dengan usaha minimum. Bagaimana caranya? Mudah saja, kamu hanya tinggal menentukan target penting yang harus kamu capai, kira-kira seperti ini contoh mvp goals yang bisa kamu buat;
Dalam eksperimen pembuatan MVP ini kita harus tahu apa yang ingin kita capai, contohnya bisa mulai dari pertanyaan mengenai hal seperti ini
Dengan memberikan parameter kita bisa mempelajari banyak hal, layaknya seorang scientist yang melakukan eksperimen. Tujuan dari sebuah eksperimen itu ada 2, yaitu:
Jadi jangan sampai kamu membuat MVP tanpa tahu tujuan spesifik yang bisa dicapai. Bila sudah menentukan apa saja yang ingin kita capai maka anda siap untuk launch MVP anda ke dunia.
Jadi pada dasarnya, MVP itu adalah app minimum yang dapat memenuhi kebutuhan inti dari pengguna , dengan menggunakan MVP, kamu mendapat Market Validation (Revenue pertama) dan Feedback dari produk kamu yang belum sempurna ini.
Mengapa kamu perlu MVP?
Sebuah produk tidak bisa langsung dibuat dengan sempurna, apa yang kita anggap sempurna tidak selalu dianggap orang lain sempurna. Jadi feedback dari para pengguna sangatlah penting untuk mendukung perkembangan produk.
Kami ORDO sebagai software consultant firm bisa membantu kalian untuk menyempurnakan ide atau memberi saran dalam pengembangan startup kalian. Kami juga menyediakan jasa pembuatan MVP bagi kalian yang masih solo founder dan memiliki ide yang mau di konfirmasi ke dunia. Untuk jasa konsultasi tentunya GRATIS, jadi jangan ragu untuk kontak kami melalui whatsapp bila anda memiliki pertanyaan seputar MVP!
Kunjungi website utama kami di ordoapps.com dan kita juga ada artikel bagi kamu para founder yang bingung langkah awal apa yang harus diambil saat masuk dunia startup, ini artikelnya Langkah Awal Membuat Startup di Tahun 2021
Follow IG Ordo Disini
Ada tombol di pojok kanan bawah untuk menghubungi kami lho.
Kami adalah software agency yang sudah membantu 126+ perusahaan dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, kami menulis blog ini untuk membantu kalian para pemilik bisnis yang tertarik dengan digitalisasi
Kami menawarkan konsultasi gratis selama 3 jam, yang dilakukan oleh para ahli IT. Analis kami siap 24/7 untuk membantu Anda mengorganisir ide-ide Anda
Tech Winter : Apakah startup masih menguntungkan ? Tech Winter ini adalah fenomena yang melanda industri startup teknologi akhir-akhir ini. Dampak dari Tech Winter ini yaitu “Keringnya” funding atau pendanaan dari Investor Individu atau dari Venture Capital (VC). Akhirnya banyak Startup yang jadi BANGKRUT atau PHK Massal, di akhir Tahun 2022. Contoh Startup di Indonesia […]
Ketika Anda ingin melakukan digitalisasi pada bisnis Anda, pastinya Anda harus menyiapkan strategi untuk mencapai tujuan digitalisasi yang Anda inginkan. Biasanya ditahap penyusunan strategi ini, akan muncul berbagai pertimbangan pada strategi digitalisasi bisnis Anda. Salah-satu hal yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah saya harus merekrut tim IT atau bekerjasama dengan vendor? Untuk membantu Anda menjawab […]
Apakah anda ingin membuat aplikasi untuk startup anda tetapi harga untuk membuat aplikasi terlalu mahal ? Maka di artikel ini kita menyediakan solusi yang murah & terjangkau untuk kamu ! Table of Content : Meaning aplikasi yang dimaksud adalah startup maupun internal tools Harga membuat aplikasi memangnya berapa ? Kelemahan Menggunakan Website Builder & Programmer […]
Apa bedanya perusahaan startup dengan perusahaan biasa ? Perusahaan startup adalah kata yang sering dianggap orang dengan perusahaan yang valuasinya sangat besar. Banyak orang juga berasumsi mengenai startup ini ada hubungannya dengan aplikasi. Faktanya semua perusahaan di awal itu disebut sebagai startup. Jadi bisnis biasa yang baru mulai walau itu jual kue pun bisa dianggap […]
9 Mindset Yang Harus Dimiliki Founder Startup Teknologi Dalam proses membuat startup teknologi, mindset yang harus dimiliki oleh seorang founder startup harus tepat. Menurut pengalaman saya secara pribadi mendirikan startup dulu (dan gagal) dan setelah membantu banyak founder berkonsultasi kepada ORDO. Kami menemukan banyak kesalahan mindset yang dimiliki oleh banyak founder. Kebanyakan kesalahan kesalahan ini […]
Cara Mendapatkan Investor untuk Startup Mendapatkan investor merupakan suatu tantangan yang dialami oleh semua startup yang ingin berkembang pesat. Investor tentunya adalah orang atau lembaga yang memberikan uang mereka untuk bagian dari perusahaanmu. Ada banyak metode investasi, yang sedang “trend” di silicon valley ini bentuknya SAFEs atau Simple Agreement for Future Equity . Ini langsung […]
Apa itu startup unicorn? Mungkin sebagian anda sudah ada yang mendengar istilah tersebut. Terutama perkembangan dunia bisnis yang sekarang ini terus mengalami kemajuan. Sehingga istilah tersebut sering terdengar. Simak penjelasan berikut terkait dengan istilah serta beberapa informasi yang menambah wawasan di dunia startup digital ini. Mengenal Istilah Unicorn dalam Dunia Startup Unicorn berasal dari spesies […]
Disini kita akan membahas bagaimana cara menemukan ide bisnis , tetapi sedang kesusahan dalam memikirkan mau memulai bisnis. Tidak masalah disni kami bisa membantu teman teman sekalian, terutama teman yang ingin memiliki startup sendiri di suatu hari nanti. Pertama anda harus memutuskan apakah anda ingin membuat bisnis yang sudah ada atau ingin membuat sesuatu yang […]
Konsep Minimum Viable Product (MVP) ini akan sangat membantu anda terutama kalian yang baru akan memulai perjalanan startup anda. Bila dijelaskan dalam 1 kalimat singkat. MVP ini adalah product versi pertama yang akan anda rilis ke market. Dalam artikel ini, kami akan mengenalkanmu dengan informasi terlengkap tentang minimum viable product (MVP), mulai dari : Pengertian […]
Kepopuleran perusahaan rintisan di silicon valley seperti Apple, Google, dan startup sukses di Indonesia seperti Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan lainnya telah menginspirasi kelahiran startup baru di berbagai negara termasuk di Indonesia. Kalau kamu ingin membuat startup tapi tidak tahu cara memulai nya silahkan dibaca hingga tuntas langkah awal membuat startup ini. 10 Fundamental Dasar untuk […]